Terimakasih sudah berkunjung. Blog ini berisi segala sesuatu yang berhubungan dengan saya. Tentang hal-hal apapun yang saya suka, hal yang membuat saya berkarya, hal yang menginspirasi saya, hal yang membuat saya tertawa, yang mungkin juga bisa membuat anda merasakan hal yang sama.

@cogase @cogase

Selasa, 31 Agustus 2010

Maaf, Bukan Saya yang Merebut Kekasih Anda tetapi Dia yang Datang kepada Saya



[18 September]

(blip)

Ponselku berkedip sekejap. Ada pesan baru. Dari lelaki itu.

kau sibuk?

Aku tersenyum simpul. Dengan cekatan jariku mengetik: “nope. kau?

tidak juga. mau keluar denganku?

...

Dan disinilah aku malam ini. Duduk disamping lelaki itu, di sebuah kafe di pinggiran kota. Mengobrol berdua, tertawa, berbagi cerita. Hanya itu.

“Kau senang?” tanyanya.

Aku hanya tersenyum dan menggumam “ya..”

“Aku juga. Terimakasih,”

“Sudah malam. Ayo kita pulang.”

* * *

[7 Juni]

(blip)

“hey baby...”

“jangan panggil baby. aku punya nama.”

“oke. ririn. kau ada waktu malam ini? ”

“memangnya kenapa?”

“aku ingin mengajakmu keluar.”

“fine. tapi tak ada yang cemburu kan?”

“haha. tidak. kujemput jam tujuh.”

[10 Agustus]

Lagi-lagi aku pergi dengannya. Kafe yang sama, bangku yang sama. Ini kali ketiga, aku menghitung dalam hati. Kali ini kami duduk berdampingan dan bukannya berhadapan.

Lelaki itu memandangku sekilas lalu tertawa kecil.

“Ada apa?” tanyaku. “Ada yang lucu?”

“Tidak. ” jawabnya. “Aku sedang menertawakan diriku sendiri. Hanya itu.”

Lelaki itu meneruskan omongannya.

“Tahu tidak? Aku sebenarnya sudah punya kekasih.”

Kali ini aku yang tertawa.

“Aku sudah tahu.” jawabku.

“Kau tidak marah?”

“Tidak. Perempuanmu yang seharusnya marah.”

“Dia tidak tahu.”

“Kalau begitu, habis perkara...”

[11 Agustus]

Entah kenapa tiba-tiba aku ingin menelpon lelaki itu. Setelah ragu-ragu beberapa menit, aku memutuskan untuk menekan tombol dial pada ponselku.

“Hallo?”

“Ririn? Ada apa?”

“Ada yang ingin aku tanyakan padamu. Kenapa kau mengkhianati perempuanmu?”

“Karena dia membosankan. Dia pencemburu.”

“Aku juga pencemburu. Pada kekasihku, paling tidak..”

“Karena itulah aku tidak menjadikanmu kekasih.”

Aku tertawa.

“Kau ini lelaki brengsek...”

“We both like it. Akui saja...”

“Ya. Tapi kenapa tak kau putuskan saja perempuanmu? Toh katamu kau sudah bosan dengannya”

“Aku tak pernah memutuskan sebuah hubungan. Biar dia yang memutusku duluan.”

“Tapi kau tak keberatan bermain di belakang.”

“Ya, aku memang sebrengsek itu.”

* * *

[1 Oktober]

Hey brengsek. I miss u

I miss u too, cantik. Tapi aku sedang sibuk sekarang ini...

What?

Prepare for my wedding ceremony,

Dengan perempuanmu?

Aku akan menikah, tapi tidak dengannya..

Then who?

You.

Jerk. Kau ini lelaki yang paling brengsek yang pernah kukenal!

But we both like it..

Aku menutup telepon dan tersenyum.

***THE END***

basic on true story @syusyujae